Fungsi
Musik ilustrasi dalam film
Pengertian Musik
ilustrasi menurut Pratista ( 2008: 154) adalah musik latar yang mengiringi aksi
selama film berjalan. Apakah fungsi musik ilustrasi dalam film ! Fungsi musik ilustrasi dalam film menurut Widagdo,
Gora (2007:3) dengan judul buku “Bikin
film itu mudah” diterangkan bahwa musik ilustrasi berguna untuk menciptakan
mood (suasana kejiwaan), memperkuat
informasi ataupun mempertegas informasi. Sedangkan menurut Ayawaila (2008:138)
dengan judul buku “Dokumenter”
diterangkan bahwa musik ilustrasi khususnya dalam film dokumenter, musik
ilustrasi lebih umum ditempatkan sebagai transisi antara adegan satu dengan
adegan berikutnya. Berdasarkan uraian tersebut, penulis telah menemukan
beberapa fungsi musik ilustrasi sebuah film, fungsi dalam buku tersebut berarti
telah membahas kaitan antara musik dan film.
Musik
Ilustrasi
a. Pendekatan
Musik dan Film
Musik
oleh Simanungkalit (2008:1) dalam bukunya yang berjudul “Teknik vokal paduan suara” dijelaskan bahwa musik adalah keindahan
suara yang dapat didengar dan terdiri atas unsur melodi, harmoni, irama (
ritme), dan warna suara yang dihasilkan oleh alat-alat ataupun yang dihasilkan
oleh manusia (vokal). Dalam buku tersebut penulis tidak menemukan adanya kaitan
antara fungsi musik dengan film, namun penulis dalam hal ini, hanya ingin
mengetahui arti musik beserta unsurnya sebagai landasan teori. Berdasarkan
kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa musik adalah nada atau suara yang
memiliki 4 unsur dasar yaitu irama ( ritme), melodi, harmoni dan timbre (warna suara) yang bersumber dari
instrument maupun vokal. Setelah mengetahui dasar mengenai musik, penulis
kemudian menyamakan persepsi dengan pendekatan interdisipliner, apakah unsur
musik yang diterangkan oleh Simanungkalit (2008:1) dibahas juga dalam buku “Bikin
film indie itu mudah” yang ditulis oleh Widagdo, Gora (2007) dan buku “Dokumenter”
oleh Ayawaila (2008). Setelah ditinjau, ternyata musik juga dibahas dalam film, musik secara
umum dalam film digunakan sebagai ilustrasi film yaitu musik melengkapi
penjelasan bahasa film yaitu bahasa gambar dan bahasa suara (Pratista. 2008:3).
Tetapi penulis belum menemukan pembahasan mengenai kaitan unsur-unsur musik dalam
film dari buku yang ditulis oleh Widagdo, Gora (2007) dan Ayawaila (2008). Berbeda
dengan pratista (2008) dengan judul buku “Memahami
film”, dalam buku tersebut, musik merupakan unsur dari suara, suara dalam
film merupakan bagian dari unsur sinematik film yang berkaitan dengan musik
(pratista. 2008:1). Setelah ditinjau, unsur suara yang berkaitan dengan musik
dan film terdiri dari 3 unsur yaitu : 1). Musik, 2). Kualitas Suara, dan 3).
Ritme suara.
Unsur
yang pertama yaitu musik, musik menurut Pratista
(2008:154) merupakan elemen yang berperan penting dalam memperkuat mood, nuansa, serta suasana sebuah film.
Musik dapat dikelompok menjadi dua macam yaitu musik ilustrasi dan lagu. Musik
ilustrasi adalah musik latar yang mengiringi aksi selama cerita berjalan
sedangkan lagu merupakan lirik yang berperan membentuk karakter serta mood film.
Unsur
yang kedua yaitu kualitas suara, kualitas suara menurut Pratista. (2008:175)
adalah aspek tehnis oleh Sineas (film
maker) untuk mengontrol dan memanipulasi jenis- jenis suara seperti loudness, pitch dan timbre berdasarkan kebutuhan dan tuntutan film. Loudness dalam film merupakan suara atau
volume, sineas biasanya mengatur kuat-lemahnya intensitas suara atau volume
berdasarkan ilustrasi adegan dalam film. Pitch,
pitch ditentukan oleh frekuensi suara. Semakin tinggi frekuensi semakin
tinggi pula pitch suara, demikian
pula sebaliknya. Ada 3 jenis frekuensi dalam pitch suara yaitu low (bass), midrange, dan high (treble). Contoh suara low (bass)
dalam film seperti suara tembakan, gemuruh, mesin truk dan drum. Suara Midrange dalam film yaitu seperti suara
dialog, dan bunyi telepon. Sementara suara treble
lebih menonjol dan memberikan detil suara yang jelas seperti suara kelinting
bel, simbal, dan gelas pecah. Dan yang terakhir dari unsur kualitas suara yaitu timbre. Timbre atau warna
suara dalam film digunakan untuk
menentukan perbedaan kualitas suara antara tiap jenis instrumen musik. Sineas (film maker) umumnya menggunakan timbre atau warna suara sebagai ilustrasi adegan dalam filmnya. Contohnya: seperti
suara biola, piano dan sebagainya.
Unsur
yang terakhir mengenai unsur suara
adalah ritme suara, ritme suara atau musik umumnya berhubungan erat dengan
ritme aksi serta ritme editing dalam film. Ritme atau tempo oleh sineas
dijadikan sebagai penanda kesan dari
ilustrasi musik dan karakter tokoh .(Pratista.2008:159). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa unsur-unsur musik dalam film berupa warna suara, dan ritme telah
dibahas dalam buku Pratista (2008) dengan judul “ Memahami film” , meskipun unsur-unsur musik yang lain seperti
melodi dan harmoni belum dibahas. Maka dari itu penulis akan melengkapi
kekurangan dalam buku tersebut dalam hasil penelitian dan sekaligus melengkapi buku yang ditulis oleh Widagdo, gora ( 2007) dengan judul “Bikin film indie itu mudah” dan Ayawaila
(2008) dengan judul “Dokumenter”.
4 komentar:
berat juga analisisnya bro
permisi kak, ini buku tentang musik ilustrask judulnya apa ya?? terimakasih
Bagus sekali informasinya. Bermanfaat.
Musik ilustrasi itu berkaitan dengan mengiringi, entah itu film atau pertunjukan Tari, dan teater,,, buku yang membahas tentang musik ilustrasi masih kurang untuk dibukukan, jika didik ingin mencari bukunya, tentunya selalu rajin search di Google book aja,,, Setahu saya belum ada bukunya tentang musik ilustrasi,,, tapi buku yg membahas musik ilustrasi dengan film,, tentunya buku itu tentang film dan musik,, coba aja search di Google,,, semoga dapat judul bukunya,,,
Posting Komentar